Menjadi seorang guru adalah sesuatu yang sangat mulia diantara profesi yang ada. Profesi yang dituntut untuk mencerdaskan anak bangsa dengan bekal yang siap untuk dijelajahi oleh peserta didik. Bekal itu harus disesuaikan dengan perkembangan yang ada. Di zaman sekarang ini, teknologi merupakan sesuatu yang wajib kita kuasai. Begitupun bagi seoarang guru.
Guru harus sadar akan pentingnya teknologi dalam mengelola pembelajaran agar menjadi lebih efektif dan mudah dicerna oleh anak. Jangan biarkan teknologi menjadi hambatan untuk kita berkarya, karena sejatinya teknologi menjadi patner kerja yang sangat penting demi mencapai tujuan dan cita-cita bersama.
Berangkat dari hal itu, banyak media pembelajaran berbasis teknologi yang mampu menjadi partner dalam mengelola pembelajaran. Media yang berbentuk portal pemebelajaran menjadi pilihan terbaik di masa pandemi sekarang ini. Salah satunya adalah Rumah Belajar. Portal pembelajaran ini menjadi primadona ketika pembelajaran dilakukan secara daring. Ini terbukti dari hasil survey Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) yang mengatakan bahwa rumah belajar menempati posisi ke tiga sebagai portal pemebelajaran yang paling sering digunakan di masa pandemi ini.
Sebagai Sahabat Rumah Belajar Sultra, saya berkewajiban untuk mensosialisasikan portal rumah belajar ini kepada guru-guru yang belum merasakan manfaatnya. Sosialisasi di kesempatan ini berkolaborasi dengan Gerakan Ayo Bercita-cita (GAB). Gerakan ini merupakan sebuah inisiasi dari Dompet Dhuafa yang bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan dan kebodohan melaui berani bercita-cita.
Peserta dalam sosialisasi ini adalah relawan GAB yang merupakan guru dari berbagai wilayah di Indonesia. Mereka menjadi pelopor di daerahnya untuk membumikan gerakan ayo bercita-cita kepada siswa yang belum berani untuk bermimpi menggapai cita-citanya. Dalam menjalankan amanahnya, penting bagi relawan GAB untuk menguasai teknologi agar bisa lebih kreatif lagi dalam berkarya bersama anak di masa pandemi ini.
Oleh karena itu, Dialog virtual kali ini mengangkat tema "Menjadi Guru Melek IT Bersama Rumah Belajar". Para peserta yang berjumlah kurang lebih 30 guru sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan mengenai manfaat dari fitur yang ada pada portal rumah belajar. Mereka kebanyakaan belum pernah mendengar portal rumah belajar dan ada juga guru yang sudah memanfaatkannya namun hanya terbatas pada mata pelajaran tertentu yang menurutnya cocok untuk menggunakan aplikasi rumah belajar.
Kendala yang dihadapi oleh peserta yang berada didaerah terpencil tidak lain adalah jaringan yang belum memadai. Namun kendala itu bukan menjadi alasan untuk kita tidak menguasai teknologi pembelajaran. Banyak guru di daerah yang mapu menerapkan teknologi dalam proses pembelajarannya. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan fitur portal rumah belajar yang bisa dimanfaatkan dalam bentuk online maupun offline. Apalagi portal pemebalajaran ini digunakan secara gratis dan mampu untuk diakses kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja.
Menutup kegiatan sosialisasi ini, saya berpesan kepada relawan GAB untuk tidak menutup diri terhadap perkembangan zaman. Mari perdalam ilmu kita dengan perkembangan teknologi sesuai dengan
zamannya. Jadilah guru yang melek IT dan kitalah guru penggerak perubahan. Selamat berkarya.
Sumber:
(https://www.rmoljakarta.com/read/2020/10/16/68228/Survei-ASI:-Bantuan-Internet-Gratis-Ringankan-Beban-Ekonomi-) diakses 20/10/2020
.png)
0 Komentar